Mitos, Sejarah, dan Sunset di Tanah Lot

Mitos, Sejarah, dan Sunset di Tanah Lot

Tanah Lot merupakan salah satu tempat wisata di Pulau Bali yang populer. Bahkan bisa dibilang belom ke Bali kalo belom mampir ke Tanah Lot.

Ada banyak cerita sejarah, mitos, dan keunikan yang disajikan di tempat ini.

Bali merupakan salah satu pulau paling populer yang juga menjadi destinasi wisata utama wisatawan mancanegara. Jika berbicara tentang pulau Bali, banyak mata yang langsung tertuju ke tempat wisata populer di Bali seperti pantai Kuta, Ubud, dan juga Tanah Lot. Nama terakhir telah menjadi ikon Pulau Dewata sejak puluhan tahun silam karena keeksotisan dan nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat sekitar. Tanah Lot merupakan sebuah Pura yang berdiri di atas batu karang nan menjulang tinggi di tepi pantai.

Cerita panjang tentang sejarah Tanah Lot pun bermula saat ada seorang pendeta suci dari Jawa Timur yang melakukan perjalanan ke pulau Bali untuk menyebarkan agama Hindu. DangHyang Nirartha, nama pendeta tersebut, melakukan perjalanan ke Bali dan mengajarkan nilai-nilai yang dijunjung oleh agama Hindu. Dalam perjalanannya, beliau terpukau dengan keindahan sebuah pulau kecil yang juga menjadi tempat bersemayamnya ratusan burung Beo. Pendeta ini pun menamai pulau kecil tersebut dengan julukan Gili Beo. Gili, dalam bahasa lokal berarti Pulau. Sedangkan Beo merujuk pada nama burung yang cantik berwarna putih dengan jambul yang menawan.

Namun sayangnya, kehadiran beliau tidak disukai oleh Bendesa Beraban Sakti karena menganggap apa yang diajarkan oleh DangHyang Nirartha tidak sesuai dengan pandangan masyarakat di masa itu. Akhirnya, Bendesa Beraban Sakti pun berusaha mengusir sang pendeta sakti. Namun ternyata, para prajurit Bendesa Beraban Sakti pun harus menyerah dan takut karena DangHyang Nirartha mengubah selendangnya menjadi ular yang hingga saat ini masih menjadi penjaga di Gili Beo. Tak hanya itu, sang pendeta pun memindahkan tempat peribadatan tersebut agak ke tengah laut dan berdiri di atas sebuah batu karang yang kokoh. Itulah sekilas perjalanan dan asal usul Tanah Lot, yang juga berarti Tanah di Laut.

Keunikan dan Mitos Tempat Wisata Tanah Lot

Selain menjadi ikon pariwisata pulau Bali, ternyata Tanah Lot juga memiliki keunikan tersendiri yang menjadi daya tarik para wisatawan. Keunikan Tanah Lot terletak pada mitos yang sampai saat ini masih oleh masyarakat setempat. Bahwa ular yang menyelamatkan sang pendeta dari pemberontakan oleh Bendesa Beraban Sakti masih ada dan akan terus melindungi pura di Tanah Lot. Para wisatawan pun kini bisa melihat dan bahkan menyentuh ular yang bersemayam pada sebuah lubang di batu karang.

Meski bukan ular yang sama yang hidup ratusan tahun silam, namun masyarakat masih percaya bahwa ular laut yang memiliki nama latin Bungarus Candidus ini memiliki kekuatan magis. Wisatawan bisa menyentuh ular tersebut atas seijin penjaga ular yang setia menunggu dan mengawasi para wisatawan yang ingin menyentuhnya. Meski pada dasarnya ular ini sangat berbisa dan sangat mematikan, namun jika Anda memiliki niat baik dan hati yang suci maka ular laut ini tidak akan menggigit atau mengeluarkan bisa. Inilah salah satu mitos Tanah Lot yang sampai saat ini masih dipercaya oleh penduduk setempat.

Sunset di Tanah Lot

DCIM100GOPROGOPR2642.

Waktu terbaik untuk mengunjungi Tanah Lot adalah pada sore hari antara pukul 16.00 hingga 18.00 WITA. Tepatnya saat matahari mulai turun ke peraduannya. Tanah Lot merupakan salah satu tempat terbaik untuk menikmati terbenamnya matahari. Di sini, Anda bisa menyaksikan warna langit yang berubah menjadi merah keemasan dan lalu lalang masyarakat lokal yang akan memanjatkan doa-doa suci di Tanah Lot.

Untuk menuju Tanah Lot tidaklah sulit, karena akses jalan kesana sangat mudah dengan banyak petunjuk arah hampir disetiap persimpangan jalan. Selain bisa mengendarai motor anda juga bisa memanfaatkan jasa sewa mobil pada kami Rizki Bali Transport dijamin perjalanan anda akan menyenangkan karena ditemani oleh driver yang ramah serta berpengalaman.

Biaya tiket masuk Obyek Wisata Tanah Lot relatif terjangkau yaitu rp.15,000/Orang ( Domestik ) & rp.30,000/Orang (WNA) dengan tambahan biaya parkir motor rp.2,000 & mobil rp.5,000,-.

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *